0
Bangkok, BosMobil.com - 2014 Honda Jazz sudah mulai dipasarkan di Thailand. Harga yang dipatok yakni Rp 197 juta hingga Rp 267,5 juta. Di Indonesia sendiri 2014 Honda Jazz baru akan diperkenalkan akhir tahun ini tepatnya di Indonesia International Motor Show (IIMS).
2014-Honda-Jazz
Ada tiga varian 2014 Honda Jazz di negara tersebut, yakni tipe S bertransmisi manual yang dijual 555.000 baht atau kira-kira Rp 198 juta, Tipe S bertransmisi otomatis CVT yang dijual 594.000 baht (Rp 211 juta), dan tipe SV+ yang dijual 754.000 baht (Rp 267,5 juta).
2014-Honda-Jazz
2014-Honda-Jazz
Kehadiran 2014 Honda Jazz di Thailand ini merupakan kali pertama di Asia Tenggara. Dan sama seperti yang beredar di Jepang dengan nama Honda Fit, Jazz generasi ketiga ini hadir dengan perubahan total baik dari sisi eksterior maupun interior.
2014-Honda-Jazz
Bentuk front facia sedikit banyak mirip dengan Honda City terbaru, sementara bagian belakang terlihat jauh lebih futuristik dibanding Jazz sebelumnya. Interiorpun menganut tema yang sama, Honda Jazz memiliki kabin yang terlihat jauh lebih futuristik.
2014-Honda-Jazz
2014 Honda Jazz di Thailand dibekali satu pilihan mesin yakni 1.5-liter SOHC i-VTEC berdaya 117 hp dengan torsi 146 Nm. Serupa Honda City terbaru, mesin ini juga diperkuat transmisi CVT, paddle shift, dan tombol ECON.
2014-Honda-Jazz
Beberapa fitur unggulan lain untuk 2014 Honda Jazz di Asia Tenggara tersebut antara lain monitor 7inci dengan sistem layar sentuh dan HDMI serta fitur Siri Eyes Free Mode untuk terkoneksi dengan iPhone, panel AC dengan sistem sentuh mirip yang ada di Odyssey terbaru, audio steering switch, keyless entry, start-stop button, Antilock Brake System, Electornic Brake Distribution, 6 airbags, hingga kamera mundur.
2014-Honda-Jazz
Keberadaan 2014 Honda Jazz di Thailand ini sedikit banyak menggambarkan kelebihan apa saja yang akan ditawarkan ketika hatchback ini akan masuk ke dalam negeri.

0
karta, BosMobil - Di bandrol dengan harga Rp 128 juta, PT KIA Mobil Indonesia resmi merilis Kia Morning bermesin 1.000 cc hari ini di Jakarta. Lalu apa saja yang ditawarkan Morning yang menyasar ke kalangan anak muda maupun wanita, simak sedikit impresi redaksi ketika peluncuranya siang tadi.
Bicara desain, Morning memiliki penampilan layaknya Picanto. Ciri khas tiger noise ala Kia tetap diusungnya dipadu dengan pilihan kelir-kelir menarik yang membuatnya terlihat stylish. Sayang Kia hanya memodali Morning dengan pelek kaleng yang membuat pandangan awal kami sedikit miris.
Masuk kesisi interior, cukup roomy dan clean untuk tatanan dashboardnya yang memiliki konsep two tone melalui garis silver ala cutting edge memanjang hingga lingkar kemudinya.
Sedangkan untuk keseluruah interior di dominasi warna hitam yang membuat suasana elegan. Visualnya memang terlihat kecil, tapi bila sudah masuk kedalam justru kesan lapang yang terungkap baik dari bari pertama hingga keduanya. Pihak Kia pun mengklaim bahwa di baris ke-2 Morning mampu menampung 3 orang dewasa dengan nyaman. Sayangnya kami belum sempat mengujinya. Sedangkan untuk memberikan kenyamanan, ruang penyimpanan pun disediakan bahkan lengkap dengan ruang rahasia di bawah kursi penumpang baris pertama. Bila membawa barang berlebih, tak perlu khawatir karena bagasi belakang bisa dipergunakan dengan space yang terbilang lapang.
Untuk memberi hiburan, perangkat audio single Din tanpa CD siap menewani para penggunanya. Meski tanpa CD, tapi ia mampu terkoneksi dengan USB, SD card juga iPod Connection. Kelebihan lain yang di klaim Kia pada Morning adalah sisi kesenyapan kabin yang telah mempergunakan 3 lapis peredam suara pada pada panel dashboard dan dua lapis karet pintu hingga memberikan kesenyapan maksimal di dalam kabinnya, lagi-lagi kesan stylish pada interior menjadi berkurang ketika melihat tak adanya power window di bangku kedua melainkan melalui manual alias engkol.
Kesisi performanya, seperti telah dibahas sebelumnya Morning menjadi satu-satunya mobil city car 1.000 cc yang mengusung teknologi Dual CVVT DOHC. Dengan tenaga sebesar 69 ps dan torsi 9.6 kg-m mesin ini di klaim tak hanya memiliki performa yang baik tapi juga sisi efesiensi yang cukup irit. Torsinya sudah terasa sejak dari rpm bawah, bahkan Arifani Perbowo selaku GM Product Development KMI mengatakan bahwa konsumsi Morning saat peggujian tembus hingga anka 18,57 km/l. "Kami sempat mengujinya dengan kondisi jalan Jakarta berisi 4 orang yang, dan hasilnya mencatat angka 18,57 km/l,"ungkapnya.
Kenyamanan saat berkendara pun dijamin dengan hadirnya teknologi MPDS yang mampu memberikan pengendalain pada kemudinya lengkap bersama tilt steering. Guna menambah sisi modernya, MID sebagai sarana informasi seputar kendaraan turut disematkan yang menyatu dengan spidometer lengkap bersama fitur Eco Mode. Untuk lebih dalam mengenai driving pleasure serta tenganya tunggu pengujian kami mendatan

0
BosMobil.com - The New MINI Cooper akhirnya tiba di Indonesia. Kemunculannya cukup ditunggu, mengingat New MINI Cooper membawa banyak ubahan yang cukup radikal. Dan semua orang pasti berpikir: "Hal Not Normal apa lagi yang akan dibawa MINI?"
2015-New-MINI-Cooper
Jika bicara MINI, maka yang terlintas yakni mobil dengan kenikmatan berkendara yang fantastis, desain unik yang kadang tidak selayaknya mobil normal lain, kemungkinan untuk disesuaikan dengan gaya hidup, sampai efisiensi bahan bakar. Di New MINI Cooper, pabrikan Inggris itu coba kembali menerjemahkannya dengan tambahan padanan legenda MINI namun beberapa item yang membuat MINI sedikit naik kelas.
2015-New-MINI-Cooper
Dari sisi desain misalnya, New MINI Cooper memiliki panjang keseluruhan 3.821 mm, atau lebih panjang 98 mm dengan wheelbase yang juga ikut diperpanjang 28 mm dibanding MINI Cooper sebelumnya. Kelincahan berkendara saat menikung dan penambahan jumlah ruang kabin maupun volume bagasi muncul dari efek penambahan dimensi ini.
2015-New-MINI-Cooper
Jika dilihat sekilas mungkin banyak yang akan beranggapan perubahan eksterior cuma terjadi di front facia. Padahal bodi yang dibuat lebih panjang ini tampak berbeda dari setiap sudut. Benar di bagian depan hadir grille baru beraksen krom yang seoalah berkaca pada bentuk grille MINI generasi awal. Pun juga adanya bumper depan baru hingga headlamp dengan DRL menggunakan LED.
2015-New-MINI-Cooper
Pada buritan akan ditemui desain bumper baru berkontur dinamis. Sementara rearlamp juga hadir dengan bentuk baru menggunakan LED. Lekuk-lekuknya sedikit berubah dibanding MINI Cooper sebelumnya, kami menilai desian ini lebih smooth tidak seagresif pendahulunya.
2015-New-MINI-Cooper
Masuk ke interior, layout dashboard berubah. Permukaan kursi depan diperpanjang hingga 23 mm, ruang kaki juga terasa lebih lapang. kompartemen bagasi yang diperluas 51 liter hingga totalnya mencapai 211 liter.
2015-New-MINI-Cooper
Penyisipan kunci, yang sebelumnya dibutuhkan, tidak lagi diperlukan. Begitu kunci berada di dalam kendaraan, mesin New MINI Cooper dapat dimulai dengan menekan tombol start/stop yang terletak di sentral konsol tengah. Di atas tombol ini hadir tiga sakelar kendali melingkar untuk AC. Sakelar operasi untuk lampu depan dan lampu kabut juga telah diposisikan ulang dan terletak di gugusan instrumen di sebelah kemudi. Daya penggerak jendela yang dikendalikan listrik di all-new MINI ini terintegrasi dalam panel trim pintu.
2015-New-MINI-Cooper
Perubahan radikal lainnya yakni keberadaan mesin bensin 1.5-liter 3 silinder 136 hp antara 4.500-6.000 rpm dengan torsi maksimum 230 Nm with overboost yang tersedia di 1.250 rpm. Kemampuan ini naik 16 hp dibanding Cooper sebelumnya. Jangan remehkan mesin kecil ini karena New MINI Cooper hanya perlu 7,8 detik untuk melesat dari keadaan diam ke 100 km/jam, dengan kecepatan maksimum di 210 km/jam.
2015-New-MINI-Cooper
Dengan harga Rp 479 juta off the road Jakarta, New MINI Coopersesungguhnya punya banyak ubahan baru yang sedikit "tidak normal" dibanding small hatchback premium lain yang beredar di Indonesia.

0

New Ford Fiesta EcoBoost 1.0 M/T : Lebih Responsif

Posted: 26 May 2014 Viewed 2,364 times
BosMobil - New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter yang baru saja resmi diluncurkan PT Ford Motor Indonesia (FMI) memang banyak mengundang banyak rasa penasaran, pun demikian dengan kami yang tak habis-habisnya selalu ingin tahu kelemahan serta kelebihan dari New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter.
New-Ford-Fiesta-EcoBoost-1.0
Begitu pun dengan New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter yang kami uji kali ini. Jika beberapa waktu lalu kami diberi kesempatan mencicipi veris tranmsisi otomatisnya, maka yang kami tes drive kali ini merupakan New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter bertransmisi manual. Secara fisik, baik dari luar maupun dari dalam nyaris tidak ada perbedaan dari dua New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter yang kami review ini. Pembedaannya cuma ada di tuas transmisi, yang satu otomatis, yang satu lagi manual. Namun tentunya ada sensasi berbeda dari New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter bertransmisi manual ini.

New-Ford-Fiesta-EcoBoost-1.0Mesin yang diusungnya tetap sama yakni 998 cc 3 silinder EcoBoost berdaya 123 hp dengan torsi 170 Nm yang sudah diraih sejak rpm 1.400-4.500. Tapi seperti yang sudah dijelaskan tadi, unit yang kami coba kali ini bukan berbekal transmisi PowerShift 6 percepatan melainkan manual 5-speed.
Tombol 'star n stop' di sisi kiri pengemudi masih menjadi akses untuk menyalakan dan mematikan mesin. Jika ingin menyalakan, maka terlebih dulu injak pedal kopling, lalu tekan tombol berbentuk lingkaran tersebut. Dalam sekejap mesin New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter pun mulai menyala mulus tanpa adanya suara berlebih maupun getaran ke ruang kabin.
New-Ford-Fiesta-EcoBoost-1.0
Masuk ke posisi gigi 1, mobil mulai berjalan smooth, namun kami merasakan mesin seperti hendak kehilangan tenaga jika kopling dilepas separuh namun putaran mesin belum lebih dari 2.000 rpm. Gejala ini hilang jika pedal gas diinjak lebih dalam, dan efeknya mobil langsung melaju memperlihatkan bagaimana teknologi EcoBoost bekerja sempurna.
Pada versi transmisi manual ini Ford juga menyertakan New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter dengan gear shift indicator pada instrument panel. Indikator ini akan muncul setelah putaran mesin lebih dari 3.500 rpm untuk memberikan petunjuk kepada pengemudi untuk menaikkan posisi gigi dengan lambang panah ke atas.
New-Ford-Fiesta-EcoBoost-1.0
Jika pada versi transmisi otomatis Anda harus menekan pedal gas lebih dalam, maka pada transmisi manual ini, pengaturan posisi gigi bisa disesuaikan dengan kebutuhan akselerasi Anda. Kami merasakannya jauh lebih responsif ketimbang versi matik. Bermanuver dikeramaian jalan utama Jakarta juga tak perlu lagi dipertanyakan. Sajian handling yang diberikan Ford pada New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter masih sama dengan versi transmisi otomatisnya pun serupa dengan Fiesta terdahulu. Sigap, tapi tetap ringan kala dikendarai santai.
New-Ford-Fiesta-EcoBoost-1.0

Dengan banderol Rp 240,4 juta on the road Jakarta atau terpaut Rp 10 juta dengan versi transmisi otomatisnya Anda akan merasakan sensasi yang sama baiknya dari New Ford Fiesta EcoBoost 1.0-liter. Pilih mana?


0


BosMobil - Memiliki dimensi mungil baik dari desain maupun mesin sebagai city car seakan sudah menjadi keharusan, tapi bagaimana bila dimensi mungil serta kapasitas mesin yang kecil itu dituntut menghasilkan tenaga yang berlimpah ditambah lagi dengan kelapangan yang menghasilkan kenyamanan untuk penggunanya .... Hmm, hal ini pun dijawab langsung oleh New Honda Brio E 1.2 A/T.
Dilahirkan untuk memenuhi para penggunanya yang sebagian banyak beraktivitas di Ibu Kota baik sebagai pekerja kantoran maupun lifestyle anak muda, Brio 1.2 A/T datang dengan desain serupa dengan anggota keluarga lainnya seperti, Brio 1.3 maupun Brio Satya. Bedanya ia sudah dilengkapi dengan garnis chrome di sektor belakang juga rear wiper, selebihnya tetap sama dari sektor eksterior.
Lanjut ke interior, lagi-lagi hampir tak ada perbedaan. Tampilan mungil seakan terpatahkan saat duduk di balik kemudinya, rancangan desain yang apik membuat visibilitas depan sangat baik, sedangkan kenyamanan sudah dirasakan dari kelapangan ruang kaki dan kepala di baris depan yang dikolaborasikan melalui jok bertemakan semi bucket dengan head rest yang menyatu.
Masih sama dengan kasus sebelumnya, di baris ke-2 ruang kaki sedikit tak bersahabat bagi seukuran tubuh orang dewasa bila terlalu lama berada di dalam. Kecil-kecil cabe rawit, hal ini yang redaksi rasakan ketika mengajak Brio 1.2 E A/T ini sedikit jalan-jalan di dalam kota maupun menempuh perjalanan ke Bogor.
Dibekali mesin yang turun satu peringkat dari sebelumnya, 1.2 SOHC 4 silinder i-VTEC Brio memberikan kesan pertama yang mengagetkan dengan agresifnya respon di putaran bawah. Dari hasil data tertulis, Honda mengklaim Brio memiliki tenaga sebesar 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 109 Nm pada 4.500 rpm, dan hasilnya sudah terasa sejak putaran bawah.
Makin mengasyikan lagi dengan transmisi otomatisnya yang disokong teknologi shift hold control, grade logic control juga sistem drive by wire yang menjamin mampu mengatur tenaga ditiap perpindahan giginya. Sedikit bermanuver dikemacetan Jakarta, tubuh mungilnya sangat menguntungkan kala meliuk-meliuk menyalib beberapa kendaraan, hal ini juga berkat dukungan kemudi beserta fitur electric power steering yang membuatnya smooth saat handling. Mulai dari Sunter - Kemayoran - Senayan hingga Cibubur menerjang kemacetan di jalur-jalur rawan, konsumsi yang didapatkan redaksi menyentuh angka 13,2 km/l dengan catatan berkemudi normal dan 2 orang penumpang tanpa barang.
Ingin merasakan performanya, Tol Jagorawi menjadi arena pengujian redaksi memacu tenaga yang ada pada Brio 1.2 A/T ini. Tanpa panjang lebar pedal gas langsung dibejek, serentak aliran tenaga langsung menyuplai ke kaki-kaki yang membuat si mungil ini melesat cepat. Putaran mesin lebih keluar kala perseneling di turunkan pada posisi S dibarengin dengan gemuruh dari balik kap mesin yang mulai masuk keruang kabin saat bermain di rpm 3.000 juga getaran pada kaki-kaki yang mambuat kami mengendorkan pedal gas.
Intinya, Brio mampu memberikan kejutan dari performanya meski hanya sejenak. Bukan hanya itu, saat menempuh perjalanan dengan beragam pola berkendara kami mencatat angka konsumsi 15,6 km/l, sedangkan saat konstan 100 km/jam ia mampu meyentuh hingga 20,8. Bagi pengendaranya tak perlu khawatir mencari posisi mengemudi yang efesien, karena Brio telah dilengkapi dengan indikator ECO yang menyala untuk mengindikasikan berkendara ekonomis.


0

Honda Brio E 1.2 A/T - Si Mungil Lincah

Posted: 28 May 2014 Viewed 634 times
BosMobil - Memiliki dimensi mungil baik dari desain maupun mesin sebagai city car seakan sudah menjadi keharusan, tapi bagaimana bila dimensi mungil serta kapasitas mesin yang kecil itu dituntut menghasilkan tenaga yang berlimpah ditambah lagi dengan kelapangan yang menghasilkan kenyamanan untuk penggunanya .... Hmm, hal ini pun dijawab langsung oleh New Honda Brio E 1.2 A/T.
Dilahirkan untuk memenuhi para penggunanya yang sebagian banyak beraktivitas di Ibu Kota baik sebagai pekerja kantoran maupun lifestyle anak muda, Brio 1.2 A/T datang dengan desain serupa dengan anggota keluarga lainnya seperti, Brio 1.3 maupun Brio Satya. Bedanya ia sudah dilengkapi dengan garnis chrome di sektor belakang juga rear wiper, selebihnya tetap sama dari sektor eksterior.
Lanjut ke interior, lagi-lagi hampir tak ada perbedaan. Tampilan mungil seakan terpatahkan saat duduk di balik kemudinya, rancangan desain yang apik membuat visibilitas depan sangat baik, sedangkan kenyamanan sudah dirasakan dari kelapangan ruang kaki dan kepala di baris depan yang dikolaborasikan melalui jok bertemakan semi bucket dengan head rest yang menyatu.
Masih sama dengan kasus sebelumnya, di baris ke-2 ruang kaki sedikit tak bersahabat bagi seukuran tubuh orang dewasa bila terlalu lama berada di dalam. Kecil-kecil cabe rawit, hal ini yang redaksi rasakan ketika mengajak Brio 1.2 E A/T ini sedikit jalan-jalan di dalam kota maupun menempuh perjalanan ke Bogor.
Dibekali mesin yang turun satu peringkat dari sebelumnya, 1.2 SOHC 4 silinder i-VTEC Brio memberikan kesan pertama yang mengagetkan dengan agresifnya respon di putaran bawah. Dari hasil data tertulis, Honda mengklaim Brio memiliki tenaga sebesar 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 109 Nm pada 4.500 rpm, dan hasilnya sudah terasa sejak putaran bawah.
Makin mengasyikan lagi dengan transmisi otomatisnya yang disokong teknologi shift hold control, grade logic control juga sistem drive by wire yang menjamin mampu mengatur tenaga ditiap perpindahan giginya. Sedikit bermanuver dikemacetan Jakarta, tubuh mungilnya sangat menguntungkan kala meliuk-meliuk menyalib beberapa kendaraan, hal ini juga berkat dukungan kemudi beserta fitur electric power steering yang membuatnya smooth saat handling. Mulai dari Sunter - Kemayoran - Senayan hingga Cibubur menerjang kemacetan di jalur-jalur rawan, konsumsi yang didapatkan redaksi menyentuh angka 13,2 km/l dengan catatan berkemudi normal dan 2 orang penumpang tanpa barang.
Ingin merasakan performanya, Tol Jagorawi menjadi arena pengujian redaksi memacu tenaga yang ada pada Brio 1.2 A/T ini. Tanpa panjang lebar pedal gas langsung dibejek, serentak aliran tenaga langsung menyuplai ke kaki-kaki yang membuat si mungil ini melesat cepat. Putaran mesin lebih keluar kala perseneling di turunkan pada posisi S dibarengin dengan gemuruh dari balik kap mesin yang mulai masuk keruang kabin saat bermain di rpm 3.000 juga getaran pada kaki-kaki yang mambuat kami mengendorkan pedal gas.
Intinya, Brio mampu memberikan kejutan dari performanya meski hanya sejenak. Bukan hanya itu, saat menempuh perjalanan dengan beragam pola berkendara kami mencatat angka konsumsi 15,6 km/l, sedangkan saat konstan 100 km/jam ia mampu meyentuh hingga 20,8. Bagi pengendaranya tak perlu khawatir mencari posisi mengemudi yang efesien, karena Brio telah dilengkapi dengan indikator ECO yang menyala untuk mengindikasikan berkendara ekonomis.


0

Honda Brio E 1.2 A/T - Si Mungil Lincah

Posted: 28 May 2014 Viewed 634 times
BosMobil - Memiliki dimensi mungil baik dari desain maupun mesin sebagai city car seakan sudah menjadi keharusan, tapi bagaimana bila dimensi mungil serta kapasitas mesin yang kecil itu dituntut menghasilkan tenaga yang berlimpah ditambah lagi dengan kelapangan yang menghasilkan kenyamanan untuk penggunanya .... Hmm, hal ini pun dijawab langsung oleh New Honda Brio E 1.2 A/T.
Dilahirkan untuk memenuhi para penggunanya yang sebagian banyak beraktivitas di Ibu Kota baik sebagai pekerja kantoran maupun lifestyle anak muda, Brio 1.2 A/T datang dengan desain serupa dengan anggota keluarga lainnya seperti, Brio 1.3 maupun Brio Satya. Bedanya ia sudah dilengkapi dengan garnis chrome di sektor belakang juga rear wiper, selebihnya tetap sama dari sektor eksterior.
Lanjut ke interior, lagi-lagi hampir tak ada perbedaan. Tampilan mungil seakan terpatahkan saat duduk di balik kemudinya, rancangan desain yang apik membuat visibilitas depan sangat baik, sedangkan kenyamanan sudah dirasakan dari kelapangan ruang kaki dan kepala di baris depan yang dikolaborasikan melalui jok bertemakan semi bucket dengan head rest yang menyatu.
Masih sama dengan kasus sebelumnya, di baris ke-2 ruang kaki sedikit tak bersahabat bagi seukuran tubuh orang dewasa bila terlalu lama berada di dalam. Kecil-kecil cabe rawit, hal ini yang redaksi rasakan ketika mengajak Brio 1.2 E A/T ini sedikit jalan-jalan di dalam kota maupun menempuh perjalanan ke Bogor.
Dibekali mesin yang turun satu peringkat dari sebelumnya, 1.2 SOHC 4 silinder i-VTEC Brio memberikan kesan pertama yang mengagetkan dengan agresifnya respon di putaran bawah. Dari hasil data tertulis, Honda mengklaim Brio memiliki tenaga sebesar 88 PS pada 6.000 rpm dan torsi 109 Nm pada 4.500 rpm, dan hasilnya sudah terasa sejak putaran bawah.
Makin mengasyikan lagi dengan transmisi otomatisnya yang disokong teknologi shift hold control, grade logic control juga sistem drive by wire yang menjamin mampu mengatur tenaga ditiap perpindahan giginya. Sedikit bermanuver dikemacetan Jakarta, tubuh mungilnya sangat menguntungkan kala meliuk-meliuk menyalib beberapa kendaraan, hal ini juga berkat dukungan kemudi beserta fitur electric power steering yang membuatnya smooth saat handling. Mulai dari Sunter - Kemayoran - Senayan hingga Cibubur menerjang kemacetan di jalur-jalur rawan, konsumsi yang didapatkan redaksi menyentuh angka 13,2 km/l dengan catatan berkemudi normal dan 2 orang penumpang tanpa barang.
Ingin merasakan performanya, Tol Jagorawi menjadi arena pengujian redaksi memacu tenaga yang ada pada Brio 1.2 A/T ini. Tanpa panjang lebar pedal gas langsung dibejek, serentak aliran tenaga langsung menyuplai ke kaki-kaki yang membuat si mungil ini melesat cepat. Putaran mesin lebih keluar kala perseneling di turunkan pada posisi S dibarengin dengan gemuruh dari balik kap mesin yang mulai masuk keruang kabin saat bermain di rpm 3.000 juga getaran pada kaki-kaki yang mambuat kami mengendorkan pedal gas.
Intinya, Brio mampu memberikan kejutan dari performanya meski hanya sejenak. Bukan hanya itu, saat menempuh perjalanan dengan beragam pola berkendara kami mencatat angka konsumsi 15,6 km/l, sedangkan saat konstan 100 km/jam ia mampu meyentuh hingga 20,8. Bagi pengendaranya tak perlu khawatir mencari posisi mengemudi yang efesien, karena Brio telah dilengkapi dengan indikator ECO yang menyala untuk mengindikasikan berkendara ekonomis.