7

Adu Gesit Brio, Sirion dan Picanto ! Siapa Paling Tangkas ??

Posted: 23 October 2012 Viewed 14,137 times
BosMobil.com - Bicara soal performa city car, memang tidak bisa mengharapkan output tenaga berlebih. Konsentrasinya justru ada pada tenaga di putaran mesin bawah demi menunjang akselerasi stop and go.

Kondisi ini penting guna membuat city car lebih gesit membelah perkotaan. Nah bagaimana dengan performa Honda Brio, Daihatsu All New Sirion, dan KIA All New Picanto? Simak hasil rangkuman tes kami.

Honda Brio


Menggunakan mesin 1.3-liter SOHC i-VTEC, di atas kertas Honda Brio memang punya power paling tinggi yakni 100 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 12,3 kg.m di 4.000 rpm. Honda Brio juga menggunakan transmisi 5-speed otomatis. Dibanding dua kompetitornya, jelas sistem percepatan ini yang paling tinggi.

Data tersebut ternyata mampu dibuktikan Honda. Putaran bawahanya cukup responsif, bahkan saat digeber habis dari titik 0 sampai dengan 100 cukup mudah diraih oleh. Kurang puas, Anda bisa pindahkan tuas transmisi pada posisi S, dan rasakan sendiri respon tenaga yang makin responsif.

Kekaguman lain datang dari segi handling dan kelincahannya. Enteng dan fun to drive itulah sensasi yang ditimbulkan ketika melewati jalur kemacetan. Honda juga mampu membuktikan handling Brio cukup smooth untuk dikendarai, radius putar minimum yang hanya 4,5m ternyata cukup membuat Honda Brio sangat lincah, bahkan kaki-kaki yang telah dilengkapi oleh suspensi McPherson Strut dan H-Shape Torsion Beam di bagian belakang juga tetap membuat si baby Jazz ini tetap stabil.

Daihatsu All New Sirion


Meski sama-sama berbekal mesin 1.298 cc, namun jantung tenaga bersistem 4 silinder DOHC 4-speed otomatic milik Daihatsu All New Sirion cuma bisa menelurkan daya 60 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 11,9 kg.m di 4.400 rpm. Tapi bagaimana dengan kelincahan dan handlingnya?

Ketika diajak menelusuri jalan-jalan padat di Ibukota, Daihatsu All New Sirion masih cukup mumpuni. Selap-selip diantara kendaraan lain pun masih oke. Tapi keadaan ini sedikit beda jika mobil dibawa agresif. Tenaga yang keluar dari balik bonet seakan tertahan dan kurang responsif, putaran atas juga kurang bertenaga.

Untuk masalah handling kaki-kaki model Mac Pherson Struts dengan per keong di depan dan Torsion Beam dengan Per keong masih oke saat dibawah kecepatan 100km/jam, tapi lebih dari itu mobil limbung. Daihatsu All New Sirion sepertinya lebih cocok dibawa jalan santai untuk hangout ke cafe-cafe atau para ibu muda berbelanja di mall-mall ternama.

KIA All New Picanto


KIA membawa perubahan cukup signifikan pada mesin All New Picanto. Kini city car Korea itu punya mesin Kappa 1.248 cc DOHC Dual CVVT yang mampu mengeluarkan daya 87 PS pada putaran mesin 6.000 rpm serta torsi maksimum 12.3 kg.m di putaran 4.000 rpm. Selain itu KIA All New Picanto juga menerapkan teknologi timing chain. Menarik? Jelas! Tapi bagaimana performanya?

Menguji di tengah keramaian jalan raya kota Jakarta saat pulang kantor beberapa waktu lalu, tenaga dan torsi terasa cukup untuk membawa KIA All New Picanto bergerak lincah meskipun agak susah untuk mencapai top speed.

Suspensi MacPherson Strut with Stabilizer & Dual Tube Gas Shock Absorber untuk bagian depan yang lebih lembut bantingannya dari varian sebelumnya. Sedangkan untuk belakang menggunakan suspensi Torsion Beam with Gas Shock Absorber yang juga lebih lembut dari varian sebelumnya. Dengan kombinasi suspensi depan dan belakang, All New Picanto semakin nyaman dan stabil saat dikendarai. Tapi kami kurang suka ketika KIA All New Picanto daiajk bermanuver ekstrim. Lincahnya tidak seperti Picanto terdahulu, meski dari sisi kenyamanan jauh meningkat dibanding KIA PIcanto generasi sebelumnya.

Kesimpulan :


Dengan power paling besar, ternyata dibuktikan Honda Brio sebagai yang paling responsif diantara ketiganya. Handlingnya juga terbilang baik. Namun urusan kenyamanan kaki-kaki, kami memilih KIA All New Picanto. Untuk Diahatsu All New Sirion, mobil ini paling pas dibawa JJS alias Jalan-Jalan Santai, ke mall, atau kampus.


0

Adu Gesit Brio, Sirion dan Picanto ! Siapa Paling Tangkas ??

Posted: 23 October 2012 Viewed 14,137 times
BosMobil.com - Bicara soal performa city car, memang tidak bisa mengharapkan output tenaga berlebih. Konsentrasinya justru ada pada tenaga di putaran mesin bawah demi menunjang akselerasi stop and go.

Kondisi ini penting guna membuat city car lebih gesit membelah perkotaan. Nah bagaimana dengan performa Honda Brio, Daihatsu All New Sirion, dan KIA All New Picanto? Simak hasil rangkuman tes kami.

Honda Brio


Menggunakan mesin 1.3-liter SOHC i-VTEC, di atas kertas Honda Brio memang punya power paling tinggi yakni 100 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 12,3 kg.m di 4.000 rpm. Honda Brio juga menggunakan transmisi 5-speed otomatis. Dibanding dua kompetitornya, jelas sistem percepatan ini yang paling tinggi.

Data tersebut ternyata mampu dibuktikan Honda. Putaran bawahanya cukup responsif, bahkan saat digeber habis dari titik 0 sampai dengan 100 cukup mudah diraih oleh. Kurang puas, Anda bisa pindahkan tuas transmisi pada posisi S, dan rasakan sendiri respon tenaga yang makin responsif.

Kekaguman lain datang dari segi handling dan kelincahannya. Enteng dan fun to drive itulah sensasi yang ditimbulkan ketika melewati jalur kemacetan. Honda juga mampu membuktikan handling Brio cukup smooth untuk dikendarai, radius putar minimum yang hanya 4,5m ternyata cukup membuat Honda Brio sangat lincah, bahkan kaki-kaki yang telah dilengkapi oleh suspensi McPherson Strut dan H-Shape Torsion Beam di bagian belakang juga tetap membuat si baby Jazz ini tetap stabil.

Daihatsu All New Sirion


Meski sama-sama berbekal mesin 1.298 cc, namun jantung tenaga bersistem 4 silinder DOHC 4-speed otomatic milik Daihatsu All New Sirion cuma bisa menelurkan daya 60 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 11,9 kg.m di 4.400 rpm. Tapi bagaimana dengan kelincahan dan handlingnya?

Ketika diajak menelusuri jalan-jalan padat di Ibukota, Daihatsu All New Sirion masih cukup mumpuni. Selap-selip diantara kendaraan lain pun masih oke. Tapi keadaan ini sedikit beda jika mobil dibawa agresif. Tenaga yang keluar dari balik bonet seakan tertahan dan kurang responsif, putaran atas juga kurang bertenaga.

Untuk masalah handling kaki-kaki model Mac Pherson Struts dengan per keong di depan dan Torsion Beam dengan Per keong masih oke saat dibawah kecepatan 100km/jam, tapi lebih dari itu mobil limbung. Daihatsu All New Sirion sepertinya lebih cocok dibawa jalan santai untuk hangout ke cafe-cafe atau para ibu muda berbelanja di mall-mall ternama.

KIA All New Picanto


KIA membawa perubahan cukup signifikan pada mesin All New Picanto. Kini city car Korea itu punya mesin Kappa 1.248 cc DOHC Dual CVVT yang mampu mengeluarkan daya 87 PS pada putaran mesin 6.000 rpm serta torsi maksimum 12.3 kg.m di putaran 4.000 rpm. Selain itu KIA All New Picanto juga menerapkan teknologi timing chain. Menarik? Jelas! Tapi bagaimana performanya?

Menguji di tengah keramaian jalan raya kota Jakarta saat pulang kantor beberapa waktu lalu, tenaga dan torsi terasa cukup untuk membawa KIA All New Picanto bergerak lincah meskipun agak susah untuk mencapai top speed.

Suspensi MacPherson Strut with Stabilizer & Dual Tube Gas Shock Absorber untuk bagian depan yang lebih lembut bantingannya dari varian sebelumnya. Sedangkan untuk belakang menggunakan suspensi Torsion Beam with Gas Shock Absorber yang juga lebih lembut dari varian sebelumnya. Dengan kombinasi suspensi depan dan belakang, All New Picanto semakin nyaman dan stabil saat dikendarai. Tapi kami kurang suka ketika KIA All New Picanto daiajk bermanuver ekstrim. Lincahnya tidak seperti Picanto terdahulu, meski dari sisi kenyamanan jauh meningkat dibanding KIA PIcanto generasi sebelumnya.

Kesimpulan :


Dengan power paling besar, ternyata dibuktikan Honda Brio sebagai yang paling responsif diantara ketiganya. Handlingnya juga terbilang baik. Namun urusan kenyamanan kaki-kaki, kami memilih KIA All New Picanto. Untuk Diahatsu All New Sirion, mobil ini paling pas dibawa JJS alias Jalan-Jalan Santai, ke mall, atau kampus.


0

Adu Gesit Brio, Sirion dan Picanto ! Siapa Paling Tangkas ??

Posted: 23 October 2012 Viewed 14,137 times
BosMobil.com - Bicara soal performa city car, memang tidak bisa mengharapkan output tenaga berlebih. Konsentrasinya justru ada pada tenaga di putaran mesin bawah demi menunjang akselerasi stop and go.

Kondisi ini penting guna membuat city car lebih gesit membelah perkotaan. Nah bagaimana dengan performa Honda Brio, Daihatsu All New Sirion, dan KIA All New Picanto? Simak hasil rangkuman tes kami.

Honda Brio


Menggunakan mesin 1.3-liter SOHC i-VTEC, di atas kertas Honda Brio memang punya power paling tinggi yakni 100 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 12,3 kg.m di 4.000 rpm. Honda Brio juga menggunakan transmisi 5-speed otomatis. Dibanding dua kompetitornya, jelas sistem percepatan ini yang paling tinggi.

Data tersebut ternyata mampu dibuktikan Honda. Putaran bawahanya cukup responsif, bahkan saat digeber habis dari titik 0 sampai dengan 100 cukup mudah diraih oleh. Kurang puas, Anda bisa pindahkan tuas transmisi pada posisi S, dan rasakan sendiri respon tenaga yang makin responsif.

Kekaguman lain datang dari segi handling dan kelincahannya. Enteng dan fun to drive itulah sensasi yang ditimbulkan ketika melewati jalur kemacetan. Honda juga mampu membuktikan handling Brio cukup smooth untuk dikendarai, radius putar minimum yang hanya 4,5m ternyata cukup membuat Honda Brio sangat lincah, bahkan kaki-kaki yang telah dilengkapi oleh suspensi McPherson Strut dan H-Shape Torsion Beam di bagian belakang juga tetap membuat si baby Jazz ini tetap stabil.

Daihatsu All New Sirion


Meski sama-sama berbekal mesin 1.298 cc, namun jantung tenaga bersistem 4 silinder DOHC 4-speed otomatic milik Daihatsu All New Sirion cuma bisa menelurkan daya 60 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 11,9 kg.m di 4.400 rpm. Tapi bagaimana dengan kelincahan dan handlingnya?

Ketika diajak menelusuri jalan-jalan padat di Ibukota, Daihatsu All New Sirion masih cukup mumpuni. Selap-selip diantara kendaraan lain pun masih oke. Tapi keadaan ini sedikit beda jika mobil dibawa agresif. Tenaga yang keluar dari balik bonet seakan tertahan dan kurang responsif, putaran atas juga kurang bertenaga.

Untuk masalah handling kaki-kaki model Mac Pherson Struts dengan per keong di depan dan Torsion Beam dengan Per keong masih oke saat dibawah kecepatan 100km/jam, tapi lebih dari itu mobil limbung. Daihatsu All New Sirion sepertinya lebih cocok dibawa jalan santai untuk hangout ke cafe-cafe atau para ibu muda berbelanja di mall-mall ternama.

KIA All New Picanto


KIA membawa perubahan cukup signifikan pada mesin All New Picanto. Kini city car Korea itu punya mesin Kappa 1.248 cc DOHC Dual CVVT yang mampu mengeluarkan daya 87 PS pada putaran mesin 6.000 rpm serta torsi maksimum 12.3 kg.m di putaran 4.000 rpm. Selain itu KIA All New Picanto juga menerapkan teknologi timing chain. Menarik? Jelas! Tapi bagaimana performanya?

Menguji di tengah keramaian jalan raya kota Jakarta saat pulang kantor beberapa waktu lalu, tenaga dan torsi terasa cukup untuk membawa KIA All New Picanto bergerak lincah meskipun agak susah untuk mencapai top speed.

Suspensi MacPherson Strut with Stabilizer & Dual Tube Gas Shock Absorber untuk bagian depan yang lebih lembut bantingannya dari varian sebelumnya. Sedangkan untuk belakang menggunakan suspensi Torsion Beam with Gas Shock Absorber yang juga lebih lembut dari varian sebelumnya. Dengan kombinasi suspensi depan dan belakang, All New Picanto semakin nyaman dan stabil saat dikendarai. Tapi kami kurang suka ketika KIA All New Picanto daiajk bermanuver ekstrim. Lincahnya tidak seperti Picanto terdahulu, meski dari sisi kenyamanan jauh meningkat dibanding KIA PIcanto generasi sebelumnya.

Kesimpulan :


Dengan power paling besar, ternyata dibuktikan Honda Brio sebagai yang paling responsif diantara ketiganya. Handlingnya juga terbilang baik. Namun urusan kenyamanan kaki-kaki, kami memilih KIA All New Picanto. Untuk Diahatsu All New Sirion, mobil ini paling pas dibawa JJS alias Jalan-Jalan Santai, ke mall, atau kampus.


0

Adu Gesit Brio, Sirion dan Picanto ! Siapa Paling Tangkas ??

Posted: 23 October 2012 Viewed 14,137 times
BosMobil.com - Bicara soal performa city car, memang tidak bisa mengharapkan output tenaga berlebih. Konsentrasinya justru ada pada tenaga di putaran mesin bawah demi menunjang akselerasi stop and go.

Kondisi ini penting guna membuat city car lebih gesit membelah perkotaan. Nah bagaimana dengan performa Honda Brio, Daihatsu All New Sirion, dan KIA All New Picanto? Simak hasil rangkuman tes kami.

Honda Brio


Menggunakan mesin 1.3-liter SOHC i-VTEC, di atas kertas Honda Brio memang punya power paling tinggi yakni 100 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 12,3 kg.m di 4.000 rpm. Honda Brio juga menggunakan transmisi 5-speed otomatis. Dibanding dua kompetitornya, jelas sistem percepatan ini yang paling tinggi.

Data tersebut ternyata mampu dibuktikan Honda. Putaran bawahanya cukup responsif, bahkan saat digeber habis dari titik 0 sampai dengan 100 cukup mudah diraih oleh. Kurang puas, Anda bisa pindahkan tuas transmisi pada posisi S, dan rasakan sendiri respon tenaga yang makin responsif.

Kekaguman lain datang dari segi handling dan kelincahannya. Enteng dan fun to drive itulah sensasi yang ditimbulkan ketika melewati jalur kemacetan. Honda juga mampu membuktikan handling Brio cukup smooth untuk dikendarai, radius putar minimum yang hanya 4,5m ternyata cukup membuat Honda Brio sangat lincah, bahkan kaki-kaki yang telah dilengkapi oleh suspensi McPherson Strut dan H-Shape Torsion Beam di bagian belakang juga tetap membuat si baby Jazz ini tetap stabil.

Daihatsu All New Sirion


Meski sama-sama berbekal mesin 1.298 cc, namun jantung tenaga bersistem 4 silinder DOHC 4-speed otomatic milik Daihatsu All New Sirion cuma bisa menelurkan daya 60 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 11,9 kg.m di 4.400 rpm. Tapi bagaimana dengan kelincahan dan handlingnya?

Ketika diajak menelusuri jalan-jalan padat di Ibukota, Daihatsu All New Sirion masih cukup mumpuni. Selap-selip diantara kendaraan lain pun masih oke. Tapi keadaan ini sedikit beda jika mobil dibawa agresif. Tenaga yang keluar dari balik bonet seakan tertahan dan kurang responsif, putaran atas juga kurang bertenaga.

Untuk masalah handling kaki-kaki model Mac Pherson Struts dengan per keong di depan dan Torsion Beam dengan Per keong masih oke saat dibawah kecepatan 100km/jam, tapi lebih dari itu mobil limbung. Daihatsu All New Sirion sepertinya lebih cocok dibawa jalan santai untuk hangout ke cafe-cafe atau para ibu muda berbelanja di mall-mall ternama.

KIA All New Picanto


KIA membawa perubahan cukup signifikan pada mesin All New Picanto. Kini city car Korea itu punya mesin Kappa 1.248 cc DOHC Dual CVVT yang mampu mengeluarkan daya 87 PS pada putaran mesin 6.000 rpm serta torsi maksimum 12.3 kg.m di putaran 4.000 rpm. Selain itu KIA All New Picanto juga menerapkan teknologi timing chain. Menarik? Jelas! Tapi bagaimana performanya?

Menguji di tengah keramaian jalan raya kota Jakarta saat pulang kantor beberapa waktu lalu, tenaga dan torsi terasa cukup untuk membawa KIA All New Picanto bergerak lincah meskipun agak susah untuk mencapai top speed.

Suspensi MacPherson Strut with Stabilizer & Dual Tube Gas Shock Absorber untuk bagian depan yang lebih lembut bantingannya dari varian sebelumnya. Sedangkan untuk belakang menggunakan suspensi Torsion Beam with Gas Shock Absorber yang juga lebih lembut dari varian sebelumnya. Dengan kombinasi suspensi depan dan belakang, All New Picanto semakin nyaman dan stabil saat dikendarai. Tapi kami kurang suka ketika KIA All New Picanto daiajk bermanuver ekstrim. Lincahnya tidak seperti Picanto terdahulu, meski dari sisi kenyamanan jauh meningkat dibanding KIA PIcanto generasi sebelumnya.

Kesimpulan :


Dengan power paling besar, ternyata dibuktikan Honda Brio sebagai yang paling responsif diantara ketiganya. Handlingnya juga terbilang baik. Namun urusan kenyamanan kaki-kaki, kami memilih KIA All New Picanto. Untuk Diahatsu All New Sirion, mobil ini paling pas dibawa JJS alias Jalan-Jalan Santai, ke mall, atau kampus.


0

Daihatsu Bocorkan Tiga Rahasia Teknologinya

Posted: 22 September 2012 Viewed 3,660 times
IIMS 2012, BosMobil.com - Bukan hanya sekadar memamerkan line up produk-produknya diajang IIMS 2012, Daihatsu juga turut mengenalkan jajaran teknologi masa depannya yang tengah dikembangkan dalam tiga tahap.

Pengembangan teknologi ini dihadirkan Daihatsu demi menghadirkan sebuah produk yang berkualitas di masa depan.


Tahap pertama merupakan teknologi "Eco-Idle" yang berfungsi sebagai kontrol hidup dan mati mesin secara otomati untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang efesien.


"Kerjanya mirip dengan kendaraan hybrid, dalam keadaan macet di posisi idle, mesin secara otomatis akan mati. Begitu menginjak rem dan pindahkan gigi secara otomatis mesin hidup kembali. Tapi Daihatsu mengembangkanya dalam mesin full bensin tidak mesin hybrid," ungkap Satrio Budiutomo, RnD division PT. ADM.

Untuk tahap ke-2, mesin 3 silinder digantikan dengan mesin 2-sinder lengkap dengan turbocharged. Satrio mengatakan bahwa pada dasarnya mesin 3 silinder memiliki piston yang kecil, sehingga kompresinya kurang, sedangkan dengan 2 silinder dengan piston yang berdimensi lebih besar akan memiliki tenaga yang lebih juga.

"Logikanya  lebih baik mendorong mobil dengan 2 orang dewasa ketimbang 3 orang anak-anak," ungkapnya. Penggunaan mesin 2 silinder ini rupanya juga telah didukung dengan "active ignition system" yang membuat mobil bisa mencapai tingkat efesiensi hingga 30%.

Pengembangan terakhir adalah, Precius Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Dengan pengembangan ini kendaraan Daihatsu memiliki tingkat ramah lingkungan yang amat tinggi dengan kadar CO2 O%.

Pengembangan ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yang bernama Hidrazin Hidrat dengan kemampuan kepadatan energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2.

0

ips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !

Posted: 6 December 2012 Viewed 5,109 times
BosMobil.com - Volume curah hujan nampaknya sudah mulai rutin terasa, tak heran bila akhir-akhir ini jalanan makin terasa padat karena beberapa faktor yang disebabkan curah hujan. Mulai dari banjir sampai kerusakan dan genangan air di jalan.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
Berkendara saat musim hujan memang tak seperti berkendara pada umumnya, banyak faktor yang harus bahkan wajib menjadi perhatian lebih, namun terkadang driver menyepelekan hal tersebut hingga terjadilah kejadian fatal. Selain kondisi mesin mobil yang dituntut harus dalam keadaan prima, ada beberapa hal lainnya menyangkut fitur di kendaraan yang juga harus dipantau. Apa saja, perhatikan ulasannya di bawah ini :
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
1. Kaca merupakan satu-satunya pusat visibilitas saat berkendara, tak dapat dipungkiri adanya kotoran maupun jamur dan unsur kimia atau bahkan diakibatkan lapisan kaca film yang sudah rusak akan sangat mengurangi jarak pandang berkendara terlebih bila berkendara di musim hujan pasti pandangan makin kacau. Hal ini kerap disepelekan oleh para pengemudi padahal efeknya sangatlah fatal, selain bisa menyebabkan tabrakan sudah pasti mengundang kematian. Untuk itu perlulah memantau kondisi lapisan kaca Anda sebelum Anda berkendara di musim hujan.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
Mulai dengan membersihkannya dengan cairan khusus hingga mengecek lapisan kaca filmnya. Bila Anda tak punya banyak waktu untuk melakukannya sendiri, Anda bisa langsung datang ke salon-salon mobil terdekat untuk perawatan, jangan lupa sekalian memeriksa bagian lainnya seperti lapisan karet wiper juga karet kaca dan pintu, karena bila sudah getas fungsinya akan hilang. Begitu juga dengan air wiper untuk membilas kotoran yang melekat pada kaca saat berkendara.
2. Perhatikan sektor kaki-kaki. Mulai dari sistem suspensi, rem sampai dengan tekanan angin dan lapisan ban Anda. Jangan sampai akibat tekanan angin yang berlebihan atau mungkin lapisan ban yang sudah botak justru mencelakakan Anda. pengecekan ban bisa dilihat secara kasat mata, caranya mudah cukup liat tanda segitiga yang tertera pada ban atau biasanya disebut dengan tread wear indicator (TWI). Setidaknya ada 6 tanda yang menjadi indikator tingkat keausan ban, berdasarkan sebuah penelitian setidaknya batas minimal ketinggian telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI. Jika melewati batas tersebut ban sebaiknya diganti.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
Suspensi juga menjadi salah satu faktor penting dalam berkendara karena dinilai cukup berpengaruh pada stabilitas ketika berkendara. Bayangkan bila saat Anda sedang bermanuver namun cengkraman dan redaman getaran tidak baik maka akan sangat membahayakan bukan.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
3. Kelistrikan, hal yang satu ini juga tak kalah pentingnya tapi juga jarang diperhatikan. Di musim hujan dengan tingkat volume curahnya yang tak menentu tanpa disadari dapat mengganggu kelistrikan pada kendaraan. Untuk itu penting sekali Anda mengecek soket yang ada pada kendaraan. Jika ada soket yang kendur maupun kabel yang terkelupas segera Anda ganti, jangan lupa cek pula soket dari konektornya seperti pada busi, koil, CDI dan sebagainya.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
4. Penerangan alias lampu juga menjadi modal penting ketika menerabas lebatnya hujan baik di siang apalagi malam hari. Intensitas keterangan lampu harus mendukung agar dapat menjadi sinyal untuk kendaraan lain. Coba tinggalkan penggunaan lampu HID karena cahaya putih yang dikeluarkan dianggap tidak terlalu mumpuni menembus derasnya air hujan sehingga membuat jarak pandang terbatas.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
Hal lain yang harus dilakukan adalah periksa dan bersihkan mika lampu bila kotor, bila mika lampu sudah terlalu buram Anda bisa membersihkannya sendiri cukup dengan kain lap bersih halus, air sabun, kompon, cairan pembersih, sikat dan ampelas ukuran 1500 jika diperlukan. Atau lebih baik silakan ganti dengan yang baru bila Anda rasa mika lampu Anda sudah terlalu termakan usia.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !
5. Selain ke-4 hal yang wajib diperhatikan masih ada hal lain yang mungkin dapat Anda lakukan seperti, menghindari jalur atau medan rawan banjir dengan memilih rute lain. Meski jaraknya lebih jauh tapi bila aman kenapa harus mencari masalah. Selai itu teknik berkendara yang baik juga sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk menjaga keselamatan diri Anda namun juga sesama penguna jalan, misalnya dengan tetap menjaga jarak atau berkendara lebih sabar dan tidak kebut-kebutan.
Tips Berkendara Saat Hujan - Sepele Tapi Bikin Celaka !

Selalu safety driving, hal sepele apapun dapat memungkinkan kerugian yang besar untuk diri Anda dan orang lain ...