0
BosMobil - Puas menyinggung masalah keyamanan serta kelapangan kabin (klik disini) yang menjadi unsur kelebihan dari Honda Mobilio, giliran membahas mengenai sisi driving pleasure serta performa yang juga diklaim memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan para kompetitor.

Sebagai pemain baru, Honda cukup piawai menyiapkan Mobilio melawan rival-rivalnya. Dari desain eksterior saja Mobilio hadir sebagai low MPV yang cukup modern tanpa mengusung konsep boxy tapi lebih mengacu padanan desain kompak dengan tampilan yang sedap dipandang, namun begitu sisi kelapangannya tetap tersaji dengan baik. Lalu bagiamana dengan sensasi berkendara serta performanya, langsung simak hasil penuturan redaksi selama dua hari intim bersama Mobilio di Kota Gudeg - Yogyakarta.

Hari pertama redaksi diberi kesempatan untuk menjajal varian Honda Mobilio bertransmisi manual. Masuk keruang pengemudi kesan lapang sudah bisa dirasakan, sedangkan tampilan dashboardnya pun tak berbeda jauh dengan Honda Brio. Tak perlu lama untuk beradapatasi mencari posisi duduk yang nyaman, dengan desain jok ala bucket seat yang mengikuti lekuk tubuh serta hadirnya fitur tilt steering untuk menyeting posisi kemudi yang pas memberikan kenyamanan tersendiri saat mengendarainya.  Nyalakan mesin suara halus pun terdengar hingga dalam kabin dan rombongan siap mejelajah rute menuju kaliurang - Candi Prambanan di hari pertama.

Perpindahan gigi cukup halus, bila ada yang pernah menjajal Honda Jazz manual rasanya tidak jauh berbeda dengan Mobilio ini. Visibilitas memang tak selapang dengan Jazz atau Brio, namun pandangan kedepan,belakang dan samping masih dalam kategori baik. Responsif dan bertenaga, kesan itu yang redaksi dapatkan saat pertama menyicipi versi manual dari Mobilio.
Mengusung mesin 1.5L i-VTEC SOHC data di atas kertas menyatakan Mobilio mampu memberikan out-put sebesar 118 PS @6.600 rpm dengan torsi yang diklaim tertinggi dikelasnya yaitu 14,8 kg.m. Yup ...  digabungkan dengan perpindahan gigi yang lembut dari transmisi manual 5 percepatan ternyata untuk urusan tenaga tak perlu diragukan. Di putaran bawah tenaga sudah terasa sejak awal menekan gas, meski dalam kondisi konvoi yang cenderung rapat sehingga tak bisa merasakan performa diputaran atas, namun setidaknya indikasi awal sudah cukup membuktikan pernyataan sebelumnya.

Melibas jalur berliku dengan ruas jalan minim dipinggiran hamparan sawah menuju Kaliurang cukup mengasyikan dengan kemudi yang ringan berkat hadirnya Electrik Power Steering hingga memberikan sisi handling yang cukup smooth, bahkan dimensinya pun tak menyulitkan kala diajak bermanuver.

Kenikmatan berkendara dari sebuah low MPV makin terasa saat pindah menjajal versi Prestigenya yang merupakan varian tertinggi dikeluarga Mobilio pada hari ke-2, tak ada perbedaan dari sisi mesin hanya saja versi Prestige yang dibandrol sebesar Rp 198 juta memiliki kelebihan dari sisi aksesoriesnya seperti, pelek berdesain sporty, aksen krom dan headunit yang menggunakan LCD touchscreen.

Dilengkapi dengan transmisi CVT tenaganya pun tak kalah berbeda dengan versi manual, memang masalah responsif tetap lebih unggul versi manual tapi hal ini tentu bukan menjadi permasalahan besar bila mengingat statusnya sebagai MPV keluarga yang lebih mengutamakan kenyamanan dalam berkendara serta saat menjadi penumpang.
Ups, hampir lupa sisi responsif dari Mobilio tak hanya didapat dari performa dan besarnya torsi saja, melainkan juga berkat penggunaan pengerak roda depan yang membuatnya jauh lebih cepat berkaselerasi ketimbang pengerak roda belakang. Terkait masalah kenyamanan rupanya suspensi yang dianut Mobilio pun cukup mempuni dalam menjaga kestabilannya, hal ini terasa saat bermanuver sedikit tajam di jalan menuju Candi Borobudur, kaki-kaki yang dibekali suspensi MacPherson Strut dan H-shape Torsion Beam dibagian belakang membuatnya cukup rigid hingga si Mobilio pun mampu berseluncur dengan mulus melibas tikungan tajam.

Irit menjadi salah satu kelebihan dan keunggulan yang ditawarkan Honda pada Mobilio, sedikit disayangkan kami tak bisa mengeksplor lebih di sisi ini, mengingat padatnya rombongan juga kondisi stop 'n go layaknya diperkotaan. Tapi tak perlu begitu khawatir, mengingat Honda telah menyematkan banyak fitur pada Mobilio agar mampu menghasilkan tingkat konsumsi terbaik. Mulai dari Eco Indicator yang berfungsi sebagai acuan real time mengemudi yang hemat, Drive by wire sampai dengan Grade Logic Control + Shift Hold Control yang mengatur CVT pada varian matik agar lebih optimal saat melewati tanjakan maupun tikungan.

Hmm, so bagaimana menurut Anda, dibandrol dengan kisaran mulai dari Rp 159,5 - 198 juta apakah Mobilio cukup sempurna menjawab kebutuhan keluarga modern Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar