BosMobil - Puas menyinggung masalah keyamanan serta kelapangan kabin (klik disini) yang menjadi unsur kelebihan dari Honda
Mobilio, giliran membahas mengenai sisi driving pleasure serta performa
yang juga diklaim memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan para
kompetitor.
Sebagai pemain baru, Honda cukup piawai menyiapkan Mobilio melawan
rival-rivalnya. Dari desain eksterior saja Mobilio hadir sebagai low MPV
yang cukup modern tanpa mengusung konsep boxy tapi lebih mengacu
padanan desain kompak dengan tampilan yang sedap dipandang, namun begitu
sisi kelapangannya tetap tersaji dengan baik. Lalu bagiamana dengan
sensasi berkendara serta performanya, langsung simak hasil penuturan
redaksi selama dua hari intim bersama Mobilio di Kota Gudeg -
Yogyakarta.
Hari pertama redaksi diberi kesempatan untuk menjajal varian
Honda Mobilio bertransmisi manual. Masuk keruang pengemudi kesan lapang
sudah bisa dirasakan, sedangkan tampilan dashboardnya pun tak berbeda
jauh dengan Honda Brio. Tak perlu lama untuk beradapatasi mencari posisi
duduk yang nyaman, dengan desain jok ala bucket seat
yang mengikuti lekuk tubuh serta hadirnya fitur tilt steering untuk
menyeting posisi kemudi yang pas memberikan kenyamanan tersendiri saat
mengendarainya. Nyalakan mesin suara halus pun terdengar hingga dalam
kabin dan rombongan siap mejelajah rute menuju kaliurang - Candi
Prambanan di hari pertama.
Perpindahan gigi cukup halus, bila ada yang pernah menjajal Honda Jazz
manual rasanya tidak jauh berbeda dengan Mobilio ini. Visibilitas memang
tak selapang dengan Jazz atau Brio, namun pandangan kedepan,belakang
dan samping masih dalam kategori baik. Responsif dan bertenaga, kesan
itu yang redaksi dapatkan saat pertama menyicipi versi manual dari
Mobilio.
Mengusung
mesin 1.5L i-VTEC SOHC data di atas kertas menyatakan Mobilio mampu
memberikan out-put sebesar 118 PS @6.600 rpm dengan torsi yang diklaim
tertinggi dikelasnya yaitu 14,8 kg.m. Yup ... digabungkan dengan
perpindahan gigi yang lembut dari transmisi manual 5 percepatan ternyata
untuk urusan tenaga tak perlu diragukan. Di putaran bawah tenaga sudah
terasa sejak awal menekan gas, meski dalam kondisi konvoi yang cenderung
rapat sehingga tak bisa merasakan performa diputaran atas, namun
setidaknya indikasi awal sudah cukup membuktikan pernyataan sebelumnya.
Melibas jalur berliku dengan ruas jalan minim dipinggiran hamparan
sawah menuju Kaliurang cukup mengasyikan dengan kemudi yang ringan
berkat hadirnya Electrik Power Steering hingga memberikan sisi handling yang cukup smooth, bahkan dimensinya pun tak menyulitkan kala diajak bermanuver.
Kenikmatan berkendara dari sebuah low MPV makin terasa saat pindah
menjajal versi Prestigenya yang merupakan varian tertinggi dikeluarga
Mobilio pada hari ke-2, tak ada perbedaan dari sisi mesin hanya saja
versi Prestige yang dibandrol sebesar Rp 198 juta memiliki kelebihan dari sisi aksesoriesnya seperti, pelek berdesain sporty, aksen krom dan headunit yang menggunakan LCD touchscreen.
Dilengkapi dengan transmisi CVT tenaganya pun tak kalah berbeda dengan
versi manual, memang masalah responsif tetap lebih unggul versi manual
tapi hal ini tentu bukan menjadi permasalahan besar bila mengingat
statusnya sebagai MPV keluarga yang lebih mengutamakan kenyamanan dalam
berkendara serta saat menjadi penumpang.
Ups, hampir lupa sisi
responsif dari Mobilio tak hanya didapat dari performa dan besarnya
torsi saja, melainkan juga berkat penggunaan pengerak roda depan yang
membuatnya jauh lebih cepat berkaselerasi ketimbang pengerak roda
belakang. Terkait masalah kenyamanan rupanya suspensi yang dianut
Mobilio pun cukup mempuni dalam menjaga kestabilannya, hal ini terasa
saat bermanuver sedikit tajam di jalan menuju Candi Borobudur, kaki-kaki
yang dibekali suspensi MacPherson Strut dan H-shape Torsion Beam
dibagian belakang membuatnya cukup rigid hingga si Mobilio pun mampu
berseluncur dengan mulus melibas tikungan tajam.
Irit menjadi salah satu kelebihan dan keunggulan yang ditawarkan Honda
pada Mobilio, sedikit disayangkan kami tak bisa mengeksplor lebih di
sisi ini, mengingat padatnya rombongan juga kondisi stop 'n go layaknya
diperkotaan. Tapi tak perlu begitu khawatir, mengingat Honda telah
menyematkan banyak fitur pada Mobilio agar mampu menghasilkan tingkat
konsumsi terbaik. Mulai dari Eco Indicator yang berfungsi sebagai acuan
real time mengemudi yang hemat, Drive by wire sampai dengan Grade Logic
Control + Shift Hold Control yang mengatur CVT pada varian matik agar
lebih optimal saat melewati tanjakan maupun tikungan.
Hmm, so bagaimana menurut Anda, dibandrol dengan kisaran mulai dari Rp
159,5 - 198 juta apakah Mobilio cukup sempurna menjawab kebutuhan
keluarga modern Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar